UJI AKTIVITAS TONIK RAMBUT YANG MENGANDUNG FRAKSI AIR YANG MENGANDUNG FLAVONOID DARI EKSTRAK ETANOL DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)

Vini Noviani, Shelly Thauresia, Partomuan Simanjuntak

Sari


Produk kosmetik untuk memecahkan masalah kerontokan rambut serta kebotakan banyak dikembangkan berasal dari produk sintesis yang dapat menimbulkan efek samping. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan laju pertumbuhan rambut. Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas penumbuh rambut yang mengandung fraksi air dan fraksi etil asetat yang mengandung flavonoid dari ekstrak etnaol daun teh hijau. Ekstrak diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 70% kemudian dilanjutkan partisi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan air sehingga diperoleh fraksi n-heksan, etil asetat dan air. Sediaan uji dibuat dengan memvariasikan konsentrasi fraksi etil asetat dan fraksi air (konsentrasi 1% dan 4%) yang mengandung flavonoid. Hasil menunjukkan bahwa fraksi air 4% yang mengandung flavonoid memiliki aktivitas pertumbuhan rambut yang paling baik.Konsentrasi terbaik selanjutnya dibuat sediaan tonik rambut dengan bahan tambahan etanol 96%, propilen glikol, phenoxyethanol dan aquadest. Hasil uji aktivitas menunjukkan bahwa tonik rambut mempunyai aktivitas yang tidak berbeda dengan kontrol positif mulai pada minggu ke 1 sampai minggu ke 4.Sediaan tonik rambut tidak mengiritasi pada uji menggunakan kelinci. Hasil uji cemaran mikroba dengan metode Angka Lempeng Total sebelum dan sesudah uji stabilitas selama 1 bulan adalah 0 koloni/ml sehingga memenuhi persyaratan sediaan kosmetik < 108.

Kata Kunci


Daun teh hijau, aktivitas pertumbuhan rambut, flavonoid, formula tonik rambut.

Teks Lengkap:

Tidak berjudul (English)

Referensi


Harrison S, Bergfeld W. 2009. Diffuse hair loss: its triggers and management. Clev Clin J Med. 76: pp. 361–7.

Adhirajan N, Kumar DV, Gowri C. 2008. Development and Evaluation of Herbal Formulations for Hair Growth. E-Journal Chem. 5(1):34–8.

Thorat R. 2010. Herbal Treatment For Hair Loss. Int J Pharm Technol. 2(4):497–503.

Markham KR. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Sofi Niksolihin. Bandung.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Direktur Jendral Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta: h.6.

Tanaka S, Saito M, Tabata M,. 1980. Bioassay of Crude Drugs for Hair Growth Promoting Activity in Mice by a New Simple Method. Journal of Medicinal Plant Research. pp.84-89.

BPOM. 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo; 07 Ed. h 55.

Wibowo, D. dan Ristanto. 1988. Petunjuk Khusus Deeksi Mikroba Pangan, Pusat Antar Univeritas Pangan dan Gizi; Universitas Gajah Mada.Yogyakarta. H 136-140.




DOI: http://dx.doi.org/10.47653/farm.v6i1.524

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Farmagazine is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Alamat Redaksi: Jln. KH Syekh Nawawi (Raya Pemda) KM. No. 4, Mata Gara, Kec. Tigaraksa, Tangerang, Banten 15720

Email: lppm@stfm.ac.id

Indexed By

  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel 

 

Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  DRJI Indexed Journal  Hasil gambar untuk gambar template artikel   Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel