PROFIL PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) DI APOTEK (STUDI KASUS DI APOTEK PHARMACARE PANDEGLANG) PERIODE MARET-MEI 2015

Ma'sum '

Sari


Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien yang mengacu kepada pharmaceutical care. Kegiatan kefarmasian yang semula berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan komprehensif yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien. Pharmaceutical care merupakan sebuah bentuk optimalisasi peran apoteker dalam melakukan terapi obat pada pasien guna meningkatkan derajat kesehatan pasien. Hal ini berarti mengubah bentuk pekerjaan apoteker yang semula berada di belakang layar menjadi sebuah profesi yang langsung bersentuhan dengan pasien. Tujuan pengamatan ini ialah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan informasi obat di Apotek Pharmacare Pandeglang dan untuk mengetahui peran tenaga kefarmasian dalam melakukan pelayanan informasi obat di Apotek Pharmacare Pandeglang. Hasil pengamatan di apotek pharmacare sudah dilaksanakan, hal tersebut didukung dengan adanya papan praktek Apoteker, poster DAGUSIBU, leaflet, dan lembar dokumentasi PIO, hal tersebut sebagai penunjang dalam pelaksanaan PIO di apotek khususnya apotek pharmacare dan Sebagai tenaga kefarmasian yaitu Apoteker dibantu Tenaga Teknis Kefarmasian memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan informasi obat kepada pasien. Dalam hal ini apoteker pharmacare sudah melakukan pelayanan informasi obat kepada pasien yaitu, tentang indikasi obat, cara pemakaian, dosis, kontra indikasi, efek samping obat, harga obat, cara penyimpanan, dan cara membuang obat yang sudah kadaluarsa. Pelayanan informasi obat ini selalu dilakukan kepada setiap pasien, khususnya pasien yang membeli obat-obat yang berlogo “K†(keras), dan pasien yang melakukan pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol. Akan tetapi peneliti hanya fokus meneliti PIO pada tiga penyakit yaitu, diabetes militus, asam urat, kolesterol. Selain pelayanan informasi obat di apotek, Apoteker Apotek Pharmacare juga sering melakukan sosialisasi DAGUSIBU kepada masyarakat.

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Ali, A., Jason, Tiong Kion Kai, Choo Chun Keat, and Dhanaraj ,SA. 2011. Self-Medication Practices Among Health Care Professionals In A Private University, Malaysia. International Current Pharmaceutical Journal 2012, 1(10): 302-310.

Anief, 2003. Ilmu Meracik Obat. University Gadjah Mada Press. Yogyakarta.

Anief, M. 2006. Manajemen Farmasi Ed VI. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Arikunto, 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

BPOM. 2004. Pengobatan Sendiri. Jakarta

AvailableFrom:URLhttp//perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainny/Buletin%20Info%20POM/0604.pdf. (diakses pada 06 maret 2015 pukul 20.43 WIB).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/MENKES/SK/X/2002tentangPerubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor922/MENKES/PER/X/1993 tentangKetentuan dan Tata Cara PemberianIzin Apotek, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2002.

Departemen Kesehatan RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Depkes RI. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. Depkes RI. Jakarta.

Gupta, Prateek, Bobhate, Saurabh, and Shrivastava. 2011. Determinants Of Self Medication Practices in an Urban Slum Community. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research Vol. 4, Issue 3.

Ifmaily. 2006. Analisis Pengaruh Persepsi Layanan Farmasi Pasien Unit Rawat Jalan Terhadap Minat Beli Obat Ulang di Instalasi Farmasi RSI Ibnu Sina –Yarsi Padang Tahun 2006. (tesis). Semarang. Universitas Diponegoro.

ISFI. 2005. Standar Kompetensi Farmasi Indonesia. PT ISFI Penerbitan. Jakarta.

Jas, A., 2009. Perihal Resep &Dosis serta Latihan Menulis Resep. Ed 2. Universitas Sumatera Utara Press. Medan.

Kertia Nyoman, 2009, Asam urat. Kartika Media: Yogyakarta.

Menkes RI. 2004. Keputusan Menteri Kese-hatan Republik Indonesia Nomor 1027 Tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Depar-temen Kesehatan Republik Indonesia.

Moleong, Lexy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. remaja Rosdakarya.

Muslicnah, Wahyuddin, M., dan Syamsuddin. 2010. Pengaruh Faktor Lingkungan, Faktor Individu, dan Faktor Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Membeli Obat Farmasi antara Apotek di Kabupaten Sukoharjo dan Apotek di Kota Surakart. Jurnal USU. Sumatera Utara.

Naik, Prabhagasar, G dan Santasala,SB. 2010. Service Quality (Servqual) and in Effort on Customer Satisfaction in Retaily. European Jurnal Of Social Science Vol 16.

Notoatmodjo,s. 2005. Metodologi penelitian kesehatan (Edisi Revisi Cetakan Pertama. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan (Cetakan Pertama). Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta. Salemba Medika.

Putra, S.R. 2012. Buku Pintar Apoteker. Yog-yakarta: Diva Press.

Rahayu. 2011. Evaluasi Pelayanan Informasi Obat di Depo Farmasi Rawat Jalan RS-UD A.W. Sjahranie Samarinda. Karya Tulis Ilmiah, Akademi Farmasi Indo-nesia, Tidak diterbitkan.

Reno gustaviani, 2006. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III,Edisi IV;Jakarta 1857-1859.

Siregar, JP. 2005. Farnasi Klinik Teori dan Penerapan. EGC. Bandung.

Soeharto, 1, Kolesterol & lemak jahat, kolesterol & lemak baik dan proses terjadinya serangan jantung dan stroke. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2001.

Sri Hartini, Y. 2009. Relavansi Peraturan Dalam Mendukung Praktek Profesi Apoteker di Apotek. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. VI, No.2.

Sri, S. 1997. Efisiensi Pengelolaan Obat di Rumah Sakit. Yogyakarta: Magister Manajemen Rumah Sakit Univ. Gadjah Mada.

Tjay, T.H. dan Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Trimurthy, IGA. 2009. Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Pandanaran Kota Semarang. (tesis). Semarang. Universitas Diponegoro.

Walgito. 2006. Pengantar Psikologi Umum Ed IV. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Yuliana. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Pasar Swalayan Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening. Excellent. Surakarta.

Yunevy, E dan Haksama, S. 2013. Analisis Kepuasan Berdasarkan Persepsi Dan Harapan Pasien Di Puskesmas Medokan Ayu Surabaya. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia. Surabaya.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Perkolasi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Alamat Redaksi: Jln. KH Syekh Nawawi (Raya Pemda) KM. No. 4, Mata Gara, Kec. Tigaraksa, Tangerang, Banten 15720

Email: lppm@stfm.ac.id

Indexed By