FORMULASI SEDIAAN DEODORAN ROLL ON DENGAN MINYAK SIRIH (Piper betle Linn.) SEBAGAI ANTISEPTIK

Indah Zahara

Sari


Minyak sirih (Piper betle Linn) dengan kandungan utama kavikol yang berfungsi sebagai antiseptik diformulasi menjadi sediaan deodoran roll on dengan basis etanol 96%. Sifat antiseptik ditentukan oleh zat-zat yang berfungsi sebagai antibakteri yang terkandung dalam minyak atsiri yang terdapat pada tumbuhan. Deodoran roll on dibuat dengan kandungan minyak sirih dengan konsentrasi 0; 0,5; 1,0; 1,5 %. Prinsip pembuatan deodoran roll on adalah dengan melarutkan komponen yang larut dalam air dan yang larut dalam etanol 96%. Evaluasi yang dilakukan pada sediaan deodoran roll on meliputi homogenitas, organoleptik, pH, viskositas, sifat alir, uji iritasi, dan daya hambat terhadap minyak sirih serta sediaannya, yang kemudian dibandingkan dengan deodoran roll on pembanding yang ada di pasaran. Hasil evaluasi daya hambat minyak sirih dan sediaannya serta pH dianalisis secara statistik dengan metode anva satu arah dan dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi minyak sirih maka semakin besar pula kemampuan menghambat bakteri. Daya hambat paling besar pada kosentrasi 1,5% yaitu pada formula IV dengan karkteristik sebagai berikut: Homogenitas baik, berwarna putih susu, bau khas sirih, pH antara 3,97-3,98, viskositas berkisar antara 230-300 cPs, memiliki sifat alir tiksotropik, tidak mengiritasi kulit, dan diameter hambat bakteri Staphylococcus epidermidis 0,80-1,00 cm.
Kata kunci :Minyak sirih, Antiseptik, Deodoran roll on

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Minyak sirih dapat dibuat menjadi sediaan deodoran roll on dengan variasi konsentrasi 0%; 0,5%; 1,0% dan 1,5%.

Semakin besar konsentrasi minyak sirih maka semakin besar kemampuan menghambat bakteri (Staphylococcus epidermidis).

Konsentrasi minyak sirih yang terbaik pada sediaan deodoran roll on adalah formula IV dengan konsentrasi 1,5% dengan daya hambat paling besar 0,80-1,00 cm, menghasilkan homogenitas yang baik, berwarna putih susu dan bau khas sirih. Viskositas sediaan yang dihasilkan berkisar 230-300 cPs, memiliki sifat alir tiksotropik, memiliki pH antara 3,97-3,98, serta tidak mengiritasi kulit.

DAFTAR PUSTAKA

Arif A, Sjamsudin U. Farmakologi dan terapi obat lokal. Edisi IV. Jakarta: Bagian Farmakologi FKUI; 2003. Hlm. 516-7.

Bau badan. Diambil dari: http//www.hanyawanita.com/_health/article. Diakses: 25 Oktober 2008.

Burns T, Graham-Brown R. Dermatologi. Edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2005. Hlm. 3-4.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan: 1995. Hlm. 63, 157-8, 1039-40.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta; 1985. Hlm. 83, 96-104.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Materia Medika Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan; 1980. Hlm. 92-8.

Harahap. Ilmu penyakit kulit. Jakarta: Penerbit Hipokrates; 2000. Hlm. 237-41.

Heuck CC, dkk. Basic laboratory procedurs in clinical organization. Geneva: Ellis Horwood Limited; 1991. Hlm. 84-8.

HeyneK. Tumbuhan berguna Indonesia. Jilid III.Diterjemahkan oleh Badan Litbang Kehutanan Jakarta. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya; 1987. Hlm. 622-7.

Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA. Mikrobiologi kedokteran. Edisi XX. Jakarta: EGC; 1996. Hlm. 188-9, 211-7.

Jellinek JS. Formulation and function of cosmetics. Translated from the German by G.L.Fenton. New York: John Wiley & Sons, Intersciences; 1970. Hlm. 295-6, 302-3.

Martin, A., Swarbrick, J. Farmasi fisik. Edisi III. Jilid II. Diterjemahkan oleh Yoshita. Jakarta : UI Press; 1993. Hlm. 1077-95.

MitsuiT. New cosmetic science. Amsterdam: Elsevier; 1997. Hlm. 466-7.

Moeljanto RD. Khasiat dan manfaat daun sirih. Jakarta: Agromedia Pustaka; 2004. Hlm. 4, 57-8.

Muhlisah F. Tanaman obat keluarga. Jakarta: Penebar Swadaya; 2008. Hlm. 67-9.

Novita H. Formulasi minyak daun sirih (Piper betle L) sebagai antiseptik dalam bentuk stick deodoran [skripsi]. Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Pancasila; 2005. Hlm. 27.

Reynold JEF. Martindale The Extra Pharmacopeia. 30th ed. London: The Pharmaceutical Press; 1993. Hlm. 1217-8, 1336.

Rostamailis. Penggunaan kosmetik dasar kecantikan dan berbusana yang serasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2005. Hlm. 16-9, 40-3.

Soeryati S. Usaha pembuatan deodoran bentuk batang (deodorant stick) dengan berbagai bahan dasar [penelitian]. Bandung: Fakultas MIPA Universitas Padjajaran; 1992. Hlm. 4-6, 8-13.

Stawiski MA. Patofisiologi struktur dan fungsi kulit. Edisi IV. Jakarta: EGC; 1994. Hlm. 1260.

Sundari S, Koensoemardijah Nusratini. Minyak atsiri daun sirih dalam pasta gigi stabilitas fisik dan daya anti bakteri. Warta Tumbuhan Obat Indonesia. Vol I. 1992. Hlm. 5-6.

Syamsuhidayat SS. Inventaris tanaman obat Indonesia (I). Departemen Kesehatan RI; 1991. Hlm. 454-5.

The Oxoid Manual. 6th ed. Hampshire Basingstoke: Unipath Ltd; 1980. Hlm. 2-48.

Tips menghilangkan bau badan. Diambil dari: http://www.forum.detik.com/ showthread.php. Diakses: 25 Oktober 2008.

Wade A, Weller PJ. Handbook of pharmaceutical excipients. 2nd ed. Washington:American Pharmaceutical Association; 1994. Hlm. 7-9, 47-8, 71-3, 546-9.

Wasitaatmaja MS. Penuntun ilmu kosmetik medik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; 1997. Hlm. 3-15, 94, 97-103.

Wijayakusuma H. Tanaman berkhasiat obat di Indonesia. Jilid I. Jakarta: Pustaka Kartini; 1992. Hlm. 100-2.

Wiryowidagdo S, Logawa B. Uji perbandingan daun sirih (Piper betle Linn) kuning dan hijau [penelitian]. Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Pancasila; 2000. Hlm. 6-11.

.




DOI: http://dx.doi.org/10.47653/farm.v5i1.89

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Farmagazine is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Alamat Redaksi: Jln. KH Syekh Nawawi (Raya Pemda) KM. No. 4, Mata Gara, Kec. Tigaraksa, Tangerang, Banten 15720

Email: lppm@stfm.ac.id

Indexed By

  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel 

 

Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  DRJI Indexed Journal  Hasil gambar untuk gambar template artikel   Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel  Hasil gambar untuk gambar template artikel